Minggu, 17 Februari 2013

Lirik Adele - Don't You Remember?

When will I see you again?
You left with no goodbye, not a single word was said
No final kiss to seal anything
I had no idea of the state we were in
I no I have a fickle heart and bitterness
And a wandering eye and a heaviness in my head
But don't you remember,
Don't you remember?
The reason you loved me, before
Baby please remember me once more
When was the last time you though of me?
Or have you completely erased me from your memories?
I often think about where I went wrong
The more I do, the less I know
But I know I have fickle heart and bitterness
And a wandering eyeand heaviness in my head
But don't you remember, don't you remeber?
The reason you loved me before
Baby please remember me once more
oohhh
I gave you space so you could breathe
I kept my distance so you would be free
I hope that you find the missing piece
To bring you back to me
Why don't you remember? Don't you remember?
The reason you loved me before
Baby please remember me once more
When will I see you again?

Rabu, 13 Februari 2013

Cerpen

Pacarku, Pacar Sahabatku

Sudah satu jam berlalu semua kegiatan salah satu kampus di Jakarta ini selesai. Dengan ditemani segelas  jus alpukat dan sebungkus roti selai kacang, Echa tetap setia menunggu Dhani yang tak kunjung menjeputnya. Dhani adalah teman dekat Echa yang sejak SMA sudah menjalin hubungan istimewa dengan Echa.
“Hai cha! Kok masih disini aja? Dhani belum jemput ya?” sapa Dira yang merupakan teman kampus Echa.
“Hai Dira, iya nih Dhani barusan telepon kalo dia ngga bisa jemput. Vivi juga udah pulang duluan.” Jawab Echa dengan sedikit tersenyum.
“Oh gitu, gimana kalo kita ke mall aja, kita main-main game gitu? daripada kamu disini bĂȘte sendirian.” Ajaknya pada Echa.
“Boleh juga, naik taksi aja ya?”
“Siip deh.”
Di dalam taksi, Echa banyak bercerita kepada Dira tentang hubungannya dengan Dhani yang akhir-akhir ini kurang baik. Ditambah lagi dengan Vivi yang mulai menutup diri dan menjauhinya. Vivi dan Echa sebenarnya sudah bersahabat sejak SMP tetapi baru kali ini Vivi tidak jujur kepada Echa.
Sesampainya di mall, Echa seperti melihat dua orang yang sangat ia kenal. Diapun sampai menghentikan langkahnya dan memikirkan siapa dua orang tersebut hingga dia terpisah dengan Dira.
“Echa, kamu ngapain disini? Aku bingung nyariin kamu.” Ujar Dira dengan ketus.
“Barusan aku kayak lihat Dhani sama siapa gitu. Mereka lagi jalan ke arah sana..” jawabnya dengan menunjuk sebuah toko pakaian di sebelah kiri mereka.
“Kamu salah lihat mungkin, lagipula dari tadi kamu mikirin Dhani terus kan. Mending sekarang kita makan, aku udah laper nih.”
Sepanjang Echa dan Dira berjalan menuju restoran tempat mereka akan makan siang, terlihat sekali kalau Echa sedang gelisah memikirkan orang yang dia lihat tadi. Sewaktu mereka makan juga Echa hanya diam, melamun dan mengurak-ari makanan yang ada didepannya. “Dir, aku ke toilet bentar ya?” Dira menjawabnya hanya dengan mengangguk sembari mengunyah makanannya.


Sehabis dari toilet,Echa tak sengaja menabrak seseorang hingga handphone putih berkamera miliknya terjatuh dari genggamannya. Betapa terkejutnya Echa setelah melihat Dhani bergandengan tangan dengan wanita yang tak pernah ia duga. Wanita tersebut adalah Vivi sahabat yang ia kenal sejak SMP.
“Dhani! Vivi! Kenapa kalian ada disini? Berduaan lagi? Pantes ya dhan kalau kamu ngga bisa jemput aku, kan kamu lagi sama vivi. Kalian jahat.” Ujar Echa.
“Cha, maafin aku, aku bisa jelasin semua ini.” Sahut vivi yang kaget melihat Echa.
“Udahlah. Aku Cuma mau ucapin selamat buat kalian.”
Echa pergi meninggalkan mereka berdua dengan berlinangan air mata. Dira sangat tahu bagaimana perasaan Echa sekarang, dikhianati oleh sahabat sendiri itu sangat sakit. Beberapa hari setelah kejadian itu, Dira mendengar kabar kalau Echa sakit hingga dia absen pergi ke kampus. Vivi yang mengetahui kabar tersebut langsung mendatangi Dira dan meminta Dira untuk mengantarkannya ke rumah Echa. Dira pun langsung menerima ajakan Vivi, karena menurut Dira, mungkin Vivi merasa bersalah dan ingin memperbaiki hubungannya dengan Echa.
Echa yang terbaring lemah di atas kasur bersprei bunga mawar putih itu perlahan menjawab salam Dira dan Vivi. Awalnya mereka saling diam dan tak ada yang mau mengawali pembicaraan. Vivipun memberi Dira isyarat untuk meninggalkan mereka berdua di dalam kamar dan Dira yang mengetahuinya langsung pergi ke ruang tamu rumah Echa.
“Hai cha, gimana kabar kamu? Udah baikan belum?” Tanya vivi dengan sedikit canggung.
“Hai juga vi, udah mendingan sih daripada kemarin. Kamu ngapain ke sini?”
“Aku kesini selain mau jengukin kamu, aku juga mau minta maaf sekaligus jelasin ke kamu tentang hubungan aku sama Dhani.”.. “Jadi gini, sebenarnya aku sudah suka sama Dhani sebelum kamu kasih tahu aku kalau kamu juga suka sama Dhani. Tapi, baru sebulan ini aja aku pacaran sama Dhani. Maafin aku ya cha??” jelas vivi kepada Echa.
“Aku udah maafin kamu sama Dhani kok, dan kalau kamu mau lanjutin hubungan kamu sama Dhani juga silahkan. Aku udah lupain Dhani dan aku juga ngerasa kalau aku ngga pantes sama Dhani. J
“Jadi kamu udah ngga marah sama aku, makasih ya cha kamu emang sahabat aku yang paling baik.” Sahut vivi dengan memeluk Echa.
Persahabatan mereka yang indah seperti dulupun kembali. Vivi dan Dhani tetap melanjutkan hubungan mereka. Selain itu, Echa juga sudah menemukan pengganti Dhani yang tentunya lebih baik daripada Dhani.